Seluma, Rakyat45.com – Warga Desa Talang Giring, Kecamatan Lubuk Sandi, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, menunjukkan semangat gotong royong yang tinggi dengan memperbaiki jembatan gantung rusak yang selama ini menjadi akses vital mereka. Jembatan tersebut tak kunjung diperbaiki oleh Pemerintah Kabupaten Seluma meski sudah bertahun-tahun mengalami kerusakan parah.
Perbaikan dilakukan pada Minggu (4/5/2025) oleh pemerintah desa bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan warga. Jembatan gantung sepanjang 80 meter dan lebar 1,5 meter itu merupakan jalur utama penghubung ke Desa Padang Capo dan menjadi akses tercepat menuju Kota Bengkulu.
Kepala Desa Talang Giring, Bagus Santoso, mengungkapkan kepada Rakyat45 bahwa dana awal perbaikan jembatan bahkan ia keluarkan dari kantong pribadi karena keterdesakan kebutuhan warga. “Sebelum pelaksanaan, kami sudah koordinasi dengan BPD. Kayu-kayu untuk lantai jembatan dikumpulkan secara swadaya, ada yang menggesek, memikul, hingga mengangkut ke lokasi,” ujarnya.
Mirisnya, kerusakan tak hanya pada lantai papan jembatan, namun juga pada struktur rangka yang telah lapuk dimakan usia. Sejak dibangun pada tahun 1998, jembatan ini belum pernah mendapat sentuhan perbaikan dari pemerintah daerah.
“Ini satu-satunya akses tercepat kami ke Desa Padang Capo, hanya 15 menit. Kalau harus memutar lewat Desa Padang Pelasan, bisa makan waktu hingga tiga jam. Itulah kenapa kami terpaksa perbaiki sendiri,” tambah Bagus.
Ia juga menuturkan, kerusakan jembatan sudah membahayakan. Tak sedikit warga yang hampir terjatuh saat menyeberang, termasuk anak-anak sekolah yang melintasi jembatan tersebut setiap hari. Kondisi papan lantai yang bolong dan rangka yang keropos menjadi ancaman serius bagi keselamatan.
Bagus Santoso berharap Bupati Seluma, Teddy Rahman, SE., MM, dan Wakil Bupati Drs. H. Gustianto turun langsung meninjau kondisi jembatan yang sangat memprihatinkan ini. “Kami ingin desa kami juga merasakan pembangunan seperti desa lain: jembatan kokoh, jalan mulus, dan infrastruktur yang layak,” tegasnya.
Ia mengingatkan, jika tidak segera ditangani, nasib warga Talang Giring bisa sama seperti warga Desa Simpang di Kecamatan Seluma Timur, yang terpaksa menyeberangi sungai deras karena ketiadaan jembatan layak.
“Kalau lantai rusak, kami bisa gotong royong memperbaiki. Tapi kalau rangka sudah keropos, kami tak punya daya. Kami butuh perhatian dari pemerintah,” tutup Bagus penuh harap.